Senin, 01 Juni 2020

GenRe Menuju SDM Unggul, Indonesia Maju



Presiden Joko Widodo, sesuai dengan pidato arahannya yang disampaikan di Sentul International Convention Center(SICC) membeberkan berbagai visi salah satunya adalah pembangunan SDM sebagai kunci Indonesia maju dimasa depan. Optimisme akan Indonesia maju dimasa akan datang sudah nampak terlihat pada presentase jumlah penduduk Indonesia terdiri dari 19% anak anak dibawah umur 10 tahun, kemudian sekitar 37 % dibawah 20 tahun dan sekitar setengah populasi Indonesia dibawah 30 tahun. Angka angka ini menunjukan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam hal produktivitas dan kreatiftas dan angka ini juga menunjukan jumlah penduduk Indonesia mayoritas remaja.

Remaja adalah calon generasi penerus bangsa, selain mempunyai potensi besar dalam hal produktifitas dan kreatifitas juga memiliki beragam permasalahan yang sangat kompleks dikalangan remaja itu sendiri. Permasalahan itu diantaranya pernikahan dini, seks pranikah dan napza. Permasalahan pertama, Pada tahun 2010, berdasarkan riset kesehatan dasar angka pernikahan dini dibawah 19 tahun sebesar 46,7%. Disamping itu Indonesia juga berada diperingkat ke-2 di Asia Tenggara menurut data Penelitian Pusat Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia. Dampak negatif dari pernikahan dini diantaranya, meningkatnya tindak kekerasan dalam rumah tangga, meningkatnya resiko kematian pada perempuan saat melahirkan, meningkatnya angka perceraian dikarenakan menikah dini, emosional masih belum stabil

Permasalahan kedua, banyak remaja salah dalam pergaulan, free seks salah satunya. Banyak faktor yang menyebapkan dalam hal ini, diantaranya rendahnya pengetahuan remaja tentang seks bebas dan kurangnya perhatian orang tua. Dampak dari free seks yaitu, terjadi kehamilan yang tak dinginkan, terkena penyakit kelamin seperti syphilis dan HIV/AIDS. Selain dampak fisik secara psikologi dampaknya akan selalu merasa bersalah, marah, sedih, menyesal, malu, stress, bingung dan lain lain.

Permasalahan yang ketiga, penyalahgunaan narkotika dan obat obat terlarang dikalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku tersebut dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa dikemudain hari. Karena remaja adalah generasi yang diharapkan menjadi generasi penerus bangsa. Dampak dari penyalahgunaan NAPZA yaitu membahayakan diri sendri yang berpengaruh terhadap kerja otak, membunuh masa depan karena remaja yang sudah menjadi pecandu narkoba sudah tidak lagi mementingkan pendidikannya dan masih banyak dampak yang lain

Apakah bangsa ini, bisa maju jika kita para remaja yang saat ini terlena dan terbuai akan free seks, penyalahgunaan narkoba dan menikah dini? Tentu saja jawabannya tidak! Then what should we do to avoid this? The answer is very easy.

Ikut aktif dalam GenRe. Tujuan dari GenRe menfasilitasi remaja supaya kita bisa belajar memahami dan mempraktekkan perilaku hidup sehat lahir dan batin. Sehingga nantinya bisa tercipta generasi yang berkualitas. Kualitas remaja yang sudah baik dapat menopang SDM yang unggul guna menciptakan Indonesia yang maju dimasa mendatang.

It is hopped that the generation of planning will make the quality of Indonesia youth able to become adolescents capable of replacing the next generation, so that Indonesia will be more advanced and calculate in the eyes of the word. Because of generation of planning, it is not impossible that a golden generation will be born for Indonesia

I invite the youth who are here, lets together loudly say no to free seks, drugs and HIV/AIDS (Saya mengajak para remaja yang ada disini, mari dengan lantang mengatakan tidak pada seks bebas, narkoba dan HIV,AIDS) tujuannya untuk memajukan bangsa Indonesia melalui SDM yang unggul melalui GENRE yaitu generasi berencana yang sehat, cerdas dan ceria

Salam GenRe!
Remaja Genre! Sehat, cerdas, ceria
Genre Indonesia! Saatnya yang Muda yang Berencana


Sabtu, 30 Mei 2020

SUSUNAN KEPENGURUSAN PIK REMAJA TADZKIRAH SMAN 1 TIKKE RAYA


SUSUNAN PENGURUS

PENGELOLA PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA 

(PIK-R) TADZKIRAH SMA 

NEGERI 1 TIKKE RAYA PERIODE 2020/2021


PENANGGUNG JAWAB : Nurwahida Wahab, S. Pd., M.Pd (Kepala Sekolah)
PENASEHAT                        : Arrysusanto, S. Pd (Wakasek Kesiswaan)
                    Hanalia, S. Pd (Wakasek Kurikulum)
                    Tasakka, S. Pd (Wakasek Sarpras)
                    Muhammad Suardi, S. Pd (Wakasek Humas)
PENGARAH         : Gusmawati, S. Sos (Penyuluh KB kec. Tikke Raya)
PEMBINA         : Wawan Setiawan, S. Pd., Gr
                      Rachmawiasari, S. Pd

PENGURUS/PENGELOLA
Ketua Umum                        : Yusril Pebrian (XI IPA 1)
Wakil Ketua                          : Rahmat Sumarlin (XI IPA 2)
Sekertaris Umum                  : Fredi  (XI IPA 2)
Wakil Sekertaris                    : Alif Fadil (XI IPA 2)
Bendahara Umum                 : Andi Ervina ( XI IPAS 1)
Wakil Bendahara                  : Arsya Agustina (X IPA 2)

PENDIDIK SEBAYA
Kord Bidang : Reni Anggraeni (X IPA 2)
Anggota :
1. Jumardi (X IPA 2) 
2. Melati (X IPS 1)
3. Windah (X IPA 1)
4. Paldi ( X IPA 1)
5. Rika Ulandari (XI IPS 1)

Seksi HUMAS
Kord. Bidang : Naimatun Nadifa (XII IPA 2)
Anggota: 
1. Mirna (X IPA 2)
2. Alefia H (X IPA 1)
3. Yulianti (X IPA 1)
4. Indah (X IPA 2)
5. Herwin Irnandi (XI IPA 2)
6. Makmur Jaya ( XI IPA 3)


SEKSI PROGRAM DAN KEGIATAN
Kord.Bidang : Harianto (X IPA 2)
Anggota: 
1. Zul Ikram ( X IPA 2)
2. Muh. Sahrul (X IPA 1)
3. Muh. Gilang (X IPA 2)
4. Nirwana (XI IPS 1)
5. Resti (X IPS 1)

SEKSI MADING
Kord. Bidang : Dwista Ria R (X IPA 2)
Anggota:
1. Nurpadilla (X IPS 1)
2. Gita Sri R (X IPS 1)
3. Wanda Risma (XI IPS 2)
4. Isma Nuryanti (XI IPS 1)
5. A. Asha Safina (X IPA 2)

MALAM MINGGU GENRE




Kegiatan Malam Minggu (Malming) Genre

Tema “Tantangan dan Peluang Menghadapi Era Revolusi Industry 4.0 Bagi Remaja”, yang diadakan oleh PIK Remaja Tadzkirah bekerja sama dengan Rohis SMA Negeri 1 Tikke Raya,  diselenggarakan pada Hari Sabtu s/d minggu, tanggal 05-06 Oktober 2019 di Aula SMAN 1 Tikke Raya 


Kedatangan Ibu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulbar


PUISI Generasi Remaja (GenRe)

KEGANASAN NARKOBA

Cipt. Mulyati

Sudahkah pernah engkau renungkan?

Berapa teman kita yang telah jadi korbannya?

Berapa yang telah terlempar dari kehidupan normal ini?

Jadi anak jalanan dan sampah masyarakat akibat bius nikmat sesaatnya.

Akankah… kita diam saja teman!
Sudah bukan saatnya lagi bagi kita untuk duduk berpangku tangan
Sementara korban berjatuhan dari hari ke hari dari jam ke jam
dari menit ke menit dari detik ke detik bertambah terus jumlahnya.
Akankah… kita diam saja teman !
Siapa yang memulai dan siapa yang mengakhiri, kalau bukan kita siapa lagi?
Bukankah kita pernah berikrar satu untuk semua semua untuk satu
Namun masih ada juga yang tega mencederai hati kita
Jiwa kita !
Cita – cita kita !
Hidup dan kehidupan kita !
Akankah kita diam saja!
Ketika pada suatu pagi, kita saksikan dengan mata kita sendiri
Salah seorang teman kita dengan tubuh yang meregang,
berkelojotan, mengeram, mulut berbusa, mata mendelik, 
urat-urat disekujur tubuhnya mengeras kaku, nafas tersengal-sengal 
dan akhirnya tergulai lemas.
Sungguh betapa sakitnya hati kita
Betapa geramnya kita dan kita sepakat atas nama hati nurani
Kita enyahkan benda-benda itu dan pengaruhnya
dari hidup dan kehidupan kita
Morfin, heroin, sabu-sabu, ekstasi, pil koplo, ganja, miras
Enyahlah kalian dari kehidupan kami
Jangan ganggu lagi kami!
Jangan rayu lagi kami!
Jangan perdayai lagi kami!
Kami ingin hidup tentram
Aman, tenang, nyaman
Tapi tetap kreatif, dinamis, inovatif
Dan tetap di jalan ilahi.

SAY NO TO DRUGS!!!, SAY NO TO DRUGS!!!, SAY NO TO DRUGS!!!

GenRe Menuju SDM Unggul, Indonesia Maju

Presiden Joko Widodo, sesuai dengan pidato arahannya yang disampaikan di Sentul International Convention Center (SICC) membeberkan berbaga...